isess2013.org

isess2013.org – Penelitian terbaru telah melibatkan rekayasa virus Ebola yang menyebabkan kematian pada hamster dalam waktu 2-3 hari. Hasil rekayasa ini memunculkan istilah “virus mutan” dalam berbagai liputan yang mencuat di masyarakat.

Dalam penjelasan ilmiah oleh Science Communicator JV Chamary PhD di Forbes, mutan adalah hasil dari mutasi genetik, di mana materi genetik seperti DNA atau RNA virus mengalami perubahan saat mereplikasi kode genetik, menghasilkan bentuk virus yang baru.

Mutasi dapat terjadi sebagai perubahan baru atau terulang dalam suatu kelompok genetik populasi. Oleh karena itu, istilah “mutan” digunakan ketika mutasi baru-baru ini atau langka terjadi.

Namun, Chamary menegaskan bahwa istilah “mutan” tidak biasa digunakan pada nama penyakit atau wabah, melainkan lebih umum dipakai untuk organisme. Virus yang mengalami mutasi sering disebut sebagai “varian,” merujuk pada perbedaan dalam kode genetik dari virus aslinya, seperti yang sering dibahas dalam konteks varian Coronavirus pada pandemi sebelumnya.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 10 hamster Suriah, 5 jantan dan 5 betina, para peneliti menggunakan model hewan ini untuk mempelajari penyakit Ebola dan potensi penularannya. Dengan menggunakan virus stomatitis vesikuler (VSV) yang dimodifikasi dengan glikoprotein (GP) virus Ebola, peneliti dapat memahami patogenesis dan mekanisme penularan virus dengan lebih baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hamster yang terinfeksi virus mutan mengalami gejala serius seperti kegagalan multiorgan, uveitis (radang lapisan uvea mata), dan penyakit sistemik parah. Meskipun sebagian besar hamster betina mengalami kematian dalam 2-3 hari dengan penurunan berat badan signifikan, ada dua hamster jantan yang berhasil bertahan dan bahkan mengalami kenaikan berat badan.

Analisis pasca kematian menunjukkan bahwa virus berkumpul di berbagai organ tubuh, dengan konsentrasi tertinggi di hati dan terendah di otak. Model ini memungkinkan evaluasi yang cepat dalam konteks medis terhadap virus Ebola di fasilitas laboratorium dengan standar keamanan yang lebih rendah (BLS-2).

By admin