isess2013.org – Sebuah insiden pemukulan yang terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, menarik perhatian publik setelah menjadi viral di media sosial. Pria yang dikenal dengan inisial FHT (29) terlibat dalam kekerasan fisik terhadap wanita berinisial IS (28). Motif di balik tindakan tersebut adalah reaksi FHT terhadap komentar yang dilontarkan oleh IS, yang menurutnya menyinggung.
Ucapan Kontroversial Wanita Picu Kekerasan di Tempat Umum
Dalam sebuah video yang tersebar luas, tampak FHT langsung memukul IS setelah mendengar ucapan “kayak ada alien” yang diucapkan oleh korban. Kejadian ini dipastikan terjadi di sebuah restoran cepat saji yang tidak disebutkan namanya. Keterangan dari pihak kepolisian mengungkap bahwa selain memukul, FHT juga meludahi wajah IS.
Klarifikasi Polisi Mengenai Kronologi Kejadian
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Kendari, AKP Fitrayadi, memberikan penjelasan mengenai kasus ini. Menurutnya, ucapan yang dianggap aneh oleh pelaku itu diucapkan ketika IS menyadari keberadaan FHT yang duduk di belakangnya, bersama dengan seorang teman wanita yang hanya disebutkan inisialnya, RS. IS yang tengah membuat video dengan handphone-nya, berbalik dan melihat FHT tepat di belakangnya.
Tindakan Spontan Pelaku Setelah Mendengar Ucapan Korban
Setelah mendengar ucapan yang dianggap menyinggung, FHT langsung berdiri dan mendekati IS yang saat itu sedang duduk. Dengan rasa marah, FHT melakukan tindakan penganiayaan. AKP Fitrayadi mengungkapkan bahwa korban mengalami kekerasan pada bagian bibir dan kepala.
Eskalasi Kekerasan Meski Telah Dicoba Dilerai
Meskipun upaya pemisahan telah dilakukan oleh RS, FHT tetap melanjutkan tindakan kekerasannya dengan meludahi wajah IS. Insiden ini menambah daftar kekerasan yang terjadi di tempat umum dan memicu diskusi tentang keamanan serta tindak kekerasan yang terjadi di masyarakat.
Insiden pemukulan di Kendari yang disebabkan oleh ucapan yang dianggap menyinggung telah menjadi viral dan menyoroti masalah kekerasan terhadap perempuan. Pihak kepolisian telah memberikan keterangan terkait kronologi kejadian, yang dimulai dari sebuah ucapan spontan dan berakhir dengan tindakan kekerasan fisik dan pelecehan. Kejadian ini menjadi fokus perhatian publik dan mengundang diskusi mengenai perilaku sosial dan urgensi perlindungan warga dari tindak kekerasan.