isess2013.org – Sebuah gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo yang mengguncang Taiwan pekan lalu telah menimbulkan tantangan baru bagi industri semikonduktor global. Kejadian ini secara langsung mempengaruhi Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), produsen chip terkemuka dunia, yang kini menghadapi kendala produksi.
TSMC, yang memproduksi mayoritas chip semikonduktor tingkat tinggi, mengalami kerusakan pada peralatan di beberapa fasilitasnya, mengakibatkan gangguan pada operasional produksi. Meski demikian, tidak ada kerusakan serius pada peralatan utama, dan karyawan telah kembali bekerja.
“Sejumlah alat terdampak dan mengalami kerusakan di beberapa pabrik kami, mempengaruhi operasional produksi. Namun, alat-alat krusial untuk produksi kami tetap utuh,” menurut laporan yang dirilis oleh manajemen TSMC pada 8 April 2024.
TSMC adalah pemasok utama bagi perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Apple, Qualcomm, Nvidia, dan AMD, serta memainkan peran penting dalam pengembangan produk AI. Karena itu, gangguan produksi mereka diharapkan berdampak pada pasokan semikonduktor global.
Pakar industri menekankan pentingnya diversifikasi geografis pabrik semikonduktor untuk mengurangi risiko gangguan pasokan akibat bencana alam. Profesor David Bader dari New Jersey Institute of Technology menyatakan bahwa ketergantungan pada produksi chip di Taiwan merupakan ancaman yang signifikan.
TSMC telah menegaskan bahwa mereka telah mengimplementasikan sistem perlindungan gempa yang lebih kuat sejak gempa besar di tahun 1999. Dalam waktu 10 jam setelah gempa terakhir, 70 alat produksi telah diperiksa dan hanya beberapa jalur produksi yang memerlukan waktu lebih lama untuk pemulihan.
Diperkirakan TSMC akan mengalami penurunan pendapatan sekitar US$ 60 juta atau Rp 953 miliar pada kuartal kedua akibat dari henti produksi selama satu hari.
Amerika Serikat telah membuat langkah untuk mendiversifikasi rantai pasokan semikonduktor dengan pengesahan Undang-Undang CHIPS dan Science pada 2022, yang melibatkan investasi lebih dari US$ 200 miliar dalam lima tahun ke depan.
Meskipun ada inisiatif legislatif, masih ada tantangan dalam menarik para investor untuk membangun pabrik semikonduktor canggih di AS, terutama karena biaya pembangunan yang tinggi dan kebutuhan akan tenaga kerja terampil.
Kejadian gempa di Taiwan menyoroti kerentanan infrastruktur kritis dan menunjukkan keperluan untuk strategi diversifikasi produksi semikonduktor yang lebih tangguh di tengah tantangan geografis dan ekonomi global.